Jumat, 11 Maret 2011

Dibalik Kekalahan Indonesia dari Malaysia di Final Piala AFF 2010

Kasak kusuk tentang adanya dugaan oknum PSSI yang menjual laga leg pertama final AFF Suzuki Cup 2010 di Stadion Bukit Jalil, Kualalumpur, lalu makin kencang terdengar. Jika sebelumnya isu soal oknum PSSI yang tega menjual kemenangan Indonesia kepada bandar judi kelas kakap di Malaysia hanya beredar dari mulut ke mulut, kini muncul pengakuan dari seseorang yang mengaku bernama Eli Cohen, pegawai pajak di lingkungan Kementrian Keuangan Republik Indonesia, yang menyampaikan surat terbuka melalui email kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sby@presiden.go.id.

Surat tersebut dikirim juga ke email redaksi Tribun news, Bolanews, dan Topskor.

Dalam surat elektronik tersebut, Eli bercerita soal kekecewaannya mendengar adanya ketidak beresan yang terjadi saat Indonesia yang tampil luar biasa di turnamen tersebut. Apalagi, tiba-tiba Indonesia kemudian dihajar telak Malaysia 3-0. Kekalahan tersebut, menurutnya, telah diatur sebelumnya agar Indonesia kalah dari Malaysia.

“Kekalahan tim sepak bola Indonesia dari tuan rumah Malaysia saat itu adalah sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai. Hal ini terjadi karena adanya permainan atau skandal suap yang dilakukan oleh Bandar Judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI (ia menulis inisial dua nama, red). Dari kekalahan tim Indonesia ini baik Bandar judi maupun 2 orang oknum PSSI ini meraup untung puluhan miliar rupiah,” ujar Eli dalam email tersebut.

Lebih lanjut, Eli juga mengatakan dalam suratnya bahwa hasil menjual kemenangan Indonesia kepada bandar judi tersebut kemudian digunakan untuk membiayai Kongres Tahunan PSSI di Bali beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, Eli juga mengatakan dalam suratnya jika dua oknum PSSI yang menjadi otak kekalahan tersebut sempat masuk ke ruang ganti pemain dan memberikan instruksi khusus kepada oknum pemain yang kemudian ambil bagian memerankan bagiannya mengacaukan dan mematahkan semangat bertanding timnas.

Eli juga menambahkan, persoalan sinar laser yang kemudian timbul dan dianggap sebagai biang kekalahan timnas juga termasuk salah satu bagian dari skenario besar membuat timnas kalah. Karena, dengan kekalahan tersebut, oknum PSSI yang menurut Eli telah berbuat tega membuat timnas kalah tersebut kemudian mendapatkan keuntungan berlipat dari bandar Malaysia, demikian surat Eli kepada Presiden SBY.

Belum ada konfirmasi atas surat ini. Surat yang diterima Tribun news menyebutkan, email itu juga dikirimkan ke Menteri Olah Raga, Ketua KPK, Ketua DPR, dan Ketua KONI.

SIAPA ELI COHEN?

Surat kaleng yang dialamatkan kepada Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan ditembuskan kepada Menteri Olah Raga, Ketua KPK, Ketua DPR, serta Ketua KONI yang menyebutkan sejumlah dugaan adanya praktik jual beli kemenangan timnas Indonesia yang dilakukan pejabat teras PSSI kepada bandar judi kelas kakap di Malaysia mulai beredar luas di dunia maya.

Tidak hanya menuding oknum PSSI telah dengan tega membuat Indonesia kalah telak dari Malaysia 3-0, surat yang dikirimkan seseorang bernama eli Cohen tersebut juga menuding sejumlah nama pejabat teras PSSI yang mendapatkan keuntungan dengan jumlah sangat besar dengan kekalahan Indonesia tersebut.

Siapa Eli Cohen sebetulnya? Mengapa penulis surat kaleng ini memilih Eli Cohen sebagai nama samarannya, apakah ini ada kaitanya dengan intelijen, semua masih tanda tanya. Seperti diketahui, Eli Cohen yang lahir pada 26 Desember 1924 dan wafat pada 18 Mei 1965 adalah seorang agen rahasia Mossad, Israel, dan diangggap sebagai salah satu mata-mata paling sukses setelah perang dunia II.

Cohen lahir di Mesir dan ikut serta dalam setiap aktivitas pro Israel di Mesir selama tahun 1950-an. Ia direkrut Mossad pada tahun 1960 dan diberi identitas palsu sebagai orang Syria yang kembali pulang setelah lama hidup di Argentina. Untuk memperkuat penyamarannya ini, ia bahkan pindah ke Argentina pada tahun 1961.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar