Minggu, 28 Oktober 2012

MENGAPA SUMPAH PEMUDA PERLU DIPERINGATI?

Hari ini seluruh rakyat Indonesia memperingat hari sumpah pemuda sebagai sebuah momentum sejarah yang mempersatukan seluruh bangsa Indonesia dalam situasi penjajahan Belanda. Gerakan yang dilakukan oleh elemen terpenting dari sebuah masyarakat ini mampu memberikan fondasi bagi terbentuknya Indonesia yang merdeka pada tahapan berikutnya. Sumpah pemuda merupakan sebuah respon dari kondisi yang dihadapi oleh rakyat jajahan Belanda dimana mereka sama sekali tidak memiliki kekuatan apapun dihadapan penjajah karena mereka bercerai-berai, fakta sejarah memberikan gambaran yang jelas betapa gerakan untuk membebaskan Indonesia dari segala bentuk penindasan dan penjajahan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri dan sepotong-sepotong, melainkan ia harus dilakukan dengan semangat persatuan yang akan menjamin kekuatan rakyat. Momentum kebangkitan nasioanal yang diperingati setiap 20 Mei, pada masanya merupakan pondasi yang lebih awal dimana kesadaran untuk bersatu mulai muncul pada diri bangsa Indonesia dan semangat persatuan itu benar-benar mewujud pada hari sumpah pemuda ini. Mengenang sejarah memang mampu memberikan suasana tersendiri pada diri seorang manusia begitu pula bagi sebuah bangsa, sejarah memberikan gambaran tentang masa lalu, bila kita dapat mengambil sisi positif dari proses ini tentu saja ia dapat memberikan suasana yang heroik dan penuh semangat untuk menghadapi masa yang akan datang, namun tidak jarang pula mengenang masa-masa kejayaan secara berlebihan bisa mengakibatkan syndrom. Kenyataan yang terjadi pada masa lalu pada diri seseorang atau sebuah bangsa harus mampu memicu lahirnya semangat dan kreativitas pada masa yang akan dilewatinya mendatang, jika tidak, maka nostalgia sejarah bukanlah sebuah kegiatan yang berarti untuk dapat dirayakan. Lalu apa arti sumpah pemuda bagi situasi kekinian ini, terutama bagi pemuda yang dalam hemat saya mulai ‘kebingunan’ menentukan arah dan tujuan ditengah derasnya segala macam pengaruh yang silih berganti menghantam mereka. Pada tahun 1928 kesadaran bangsa Indonesia yang merasa dirinya dijajah mulai bangkit dan menjadi kesadaran bersama, maka situasi ini melahirkan orang-orang kritis dan berjuang untuk melepaskan diri dari keterjajahan. Kesadaran inilah yang memicu segala macam gerakan yang dilakukan seluruh elemen bangsa Indonesia pada tahapan berikutnya, maka lahirlah sumpah pemuda. Nah, sekarang situasinya tidak heroik seperti saat pemuda dari selurh daerah di Indonesia mendeklarasikan sumpah pemuda, jauh lebih parah dari itu, putra-putri bangsa hari ini terbelenggu dengan situasi yang dikondisikan bukan oleh mereka tapi oleh orang yang berkepentingan membuat mereka terlena dengan kemajuan yang serba global, maka di tengah situasi seperti ini suasah sekali ditemuakan pemuda yang memiliki visi perjuangan melepaskan bangsa ini dari belenggu penindasan dan penjajahan yang juga telah ber evolusi. Anda bisa melihat para pemuda bangsa ini saat ini lebih menyukai kegiatan yang bernuansa senang-senang dari pada kegiatan yang mampu membangun sikap kritis dan mentalitas berani mereka, kegiatan organisasi di kampus-kampus atau di sekolah-sekolah perlahan tapi pasti sengaja diarahkan untuk membangun mentalitas pemuda yang tidak memiliki visi perjuangan membebaskan bangsa ini dari penindasan, lalu bagaimana mungkin dari generasi semacam ini akan lahir masa depan yang dicita-citakan bangsa ini seperti yang tertulis pada pembukaan konstitusi negara ini, boleh jadi cita-cita ini hanya akan menjadi mimpi yang mungkin akan selamanya menjadi mimpi, walaupun tentu saja kita semua tidak mengharapakan itu terjadi. Lalu dihadapkan pada situasi seperti ini apa yang tergerak dalam hati dan pikiran kita? Orang akan bertanya-tanya benarkah situasinya seperti yang saya gambarkan, atau mungkin jangan artikel ini terlalu berlebihan mengesankan masalah ini. Maka saya akan menjawab ini adalah sebuah fakta sejarah yang sedang kita hadapi dan jika kita tidak segera menyadarinya maka sejarah ini melahirkan masa silam di masa yang akan datang. Lebih dari itu, mentalitas semacam ini sudah mengakar di setiap lapisan generasi bangsa ini, bukti yang paling sederhana dari situasi ini adalah fakta bahwa bangsa ini tidak pernah bisa membenahi dirinya dari segala macam isu seperti korupsi, pendidikan yang tidak bervisi kerakyatan, bencana yang terus silih berganti, perpecahan bangsa, tidak harmonisnya hubungan sesama elemen masyarakat dan pemuda yang tidak memiliki visi perjuangan untuk membebaskan bangsa dari segala bentuk penindasan. Sekali lagi momentum hari sumpah pemuda adalah sebuah momentum sejarah, sebagai sebuah momentum maka kehadirannya sangat bergantung pada bagaimana kita memaknai momentum tersebut dalam situasi kekinian yang tengah kita hadapi, euforia sejarah seringkali justru melahirkan syndrom yang membuat kita lupa pada apa yang akan kita lakukan pada masa yang akan kita hadapi mendatang, dan kita tidak mengharapkan banga ini menjadi bangsa yang pikun ditengah euforia sejarah masa silam. Catatan ini semoga menjadi renungan yang inspiratif bagi kita semua yang mampu memberikan semangat bagi para pemuda bahwa banyak tugas di pundak kita, ada tanggung jawab besar yang akan kita pikul terkait dengan nasib bangsa ini pada masa yang akan datang, maka semangat persatuan tidak bisa tidak menjadi sentral dan peting untuk dilakukan oleh para pemuda dalam segala bidang kehidupannya dan kenyataan yang sedang mereka hadapi.

1 komentar:

  1. tulisannya xD ga bisa diatur biar lebih enak dibaca? susah bacanya klo semua dijadiin satu gitu...

    BalasHapus